Rabu, 21 Maret 2012

Pesona Anak Desa di Kota Satria

berhubung ada tugas bahasa Indonesia untuk seluruh siswa kelas 8 SMPN 2 Purwokerto untuk membuat puisi/cerpen bertema Budaya Setempat. aku mau ngeshare puisiku yaah ;;) butuh kritiknya :)

Pesona Anak Desa di Kota Satria
Buah pena: Religia Azhar

Langkah kaki melambat
Letih melanda
Namun lekukan di pipi gadis itu
tak hilang jua
memancarkan manis senyum menambah pesona

Sekali ia menunduk hormat
pada rakyat jelata
walau mereka tak setara
bahkan lebih rendah derajatnya
namun hormat pada orang tua
adalah budaya banyumas
yang takkan lepas dari jiwanya

Sorot matanya tertuju pada gadis
menengadahkan tangan
saat lampu merah berpijar
Wajah merana seketika hinggap
karna tergores luka di hatinya
menyaksikan adegan mengenaskan
terjadi pada gadis sebayanya
namun keceriaan di wajahnya kembali bersinar
Jiwa bersahabat terlalu lekat dengannya
seketika ia rogoh kantong bajunya
memungut kepingan sisa uang saku
yang langsung ia berikan pada gadis itu
seulas senyum tulus terbit dari bibirnya
sapaan dengan bahasa ngapak membuat mereka akrab
malu tak menghampirinya
Baginya bahasa ngapak adalah kebanggaan
Melestarikan dan menggunakan adalah kewajiban
Bukan malah meninggalkan

Tiupan angin mengibaskan jilbab
yang membalut wajah manisnya
seakan sapaan dari Tuhan untuknya
Walau peluh membasahinya
namun bahagia di hatinya seakan sempurna

Langkahnya terhenti
sayup - sayup terdengar merdu gendhing
lemah gemulai badannya sentak menarikan lengger
Banyak orang memperhatikannya
tak sedikit yang mentertawakannya
namun gengsi takkan datang
biarlah oranng berkata apa
Kampungan
Udik
apapun ia tak peduli
justru rasa heran timbul dalam benaknya
mengapa mereka lebih bangga menggunakan bahasa manca,
tidak hormat pada yang lebih tua
dan berdansa mengikuti adat barat?
padahal budaya setempat nyaris hilang nyawanya
telah di ujung tanduk
janji mereka mempertahankan, membanggakan
Mana?! mentertawakan dan meninggalkan yang mereka lakukan

Mengingat hal itu
hatinya meringis
menahan jerit tangis batinnya
apakah budaya yang kita banggakan
masih bisa dipertahankan?
tanyaku yang membelenggu hati

Inilah cerita
anak desa penuh pesona
berjuang mempertahankan budaya sepenuh jiwa


finally!! ;;3 ga kerasa udah 2 halaman kertas folio aja :O *curhat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar